Dear,
My self
Sometimes,
bagi kita hidup memang kadang tidak adil. Kita menginginkan sesuatu untuk
selalu ada didekat kita, selalu ada untuk kita, dan menginginkan sesuatu untuk
selalu jadi apa yang kita inginkan tapi sesungguhnya itu semuanya hanyalah
sesuatu yang dititipkanNya untukmu. Dia menginginkannya agar kamu bisa
benarbenar menjaga apapun yang diberikanNya untukmu tapi Dia juga akan
mengambil apa yang kamu miliki suatu saat nanti. Semua yang sudah kamu miliki,
yang pernah kamu miliki. Dan semua itu akan
menjadi sebuah pelajaran untukmu ke depannya.
Belajarlah
untuk bisa menerima suatu keadaan atau kondisi, sekalipun itu susah, sulit, dan
membuatmu harus bekerja ekstra untuk melaluinya. Belajarlah untuk kuat. Kuat
yang benarbenar kuat. Kuat yang benarbenar bisa membuatmu bertahan dalam sebuah
keadaan yang benarbenar membuatmu merasakan sakit yang bukan Cuma sekedar
sakit. Belajarlah untuk ikhlas dan sabar, karena dengan ikhlas dan sabar,
sebuah usaha akan berbuah indah meskipun mungkin bukan sekarang. Belajarlah untuk
memaksa dirimu untuk benarbenar tegar, bukan hanya tegar didepan mereka, tetapi
tegar untuk dirimu sendiri karena dengan begitu kau akan kuat melalui semuanya.
Belajarlah untuk menerima sebuah kondisi yang ada disekitarmu. Belajar untuk
tidak terlalu peduli, karena jadi orang yang terlalu BAIK itu tidak enak. Dan
belajar untuk tidak selalu menganggap bahwa semua yang kita lakukan itu baik,
karena tidak semua yang kita anggap baik itu, juga akan baik menurut orang
lain. Belajar untuk menerima sebuah perubahan yang terjadi, meski mungkin itu
adalah sebuah perubahan besar.
Hidup memang adalah sebuah pilihan, dan kamu sudah
memilih kondisi ini, kondisi kamu yang sekarang adalah pilihanmu, jadi belajarlah
bertanggungjawab dengan apa yang telah kamu lakukan, bertanggungjawab dengan
apa yang sudah kamu mulai karena yang akan mengakhirinya bukan dia, teman,
sahabat, ataupun keluarga, tetapi yang harus mengakhirinya adalah dirimu
sendiri. Meskipun, memang terkadang keadaan membuat kita sulit untuk melakukan
itu semua tapi jadikan sebuah masalah yang kamu lalui sebagai sebuah
pembelajaran hidup untuk diri sendiri.
Sebuah
pilihan terkadang memaksakan kita untuk melakukan apa yang ada diluar pikiran
sehat kita. Melakukan halhal yang bodoh, menangis, meraungraung, menertawakan diri sendiri, bahkan membanting barangbarang,
bukankah itu tindakan yang bodoh?? Heii..... wake up! Life must go on. Sebuah
masalah tidak akan selesai dengan melakukan tindakantindakan bodoh itu. Berhenti
menyalahkan diri sendiri, berhenti menyakiti diri sendiri, dan berhenti menatap
sebuah masalah sebagai sebuah akhir yang akan terulang. Ingat, masih banyak
yang menyayangimu, maasih banyak yang memberikan senyum tulusnya untukmu, masih
banyak yang akan selalu ada untukmu. Berhenti menatap sebuah masalah sebagai
sebuah akhir yang akan terus membuatmu terpuruk, membuatmu memaki diri sendiri.
Ini yang sudah kau pilih, diantara sekian banyak pilihan yang ada. Baik
tidaknya pilihan yang kau ambil adalah apa yang harus kau lalui. Ini yang harus
kamu jalani sekarang. Kata sesal itu sudah tidak berguna.
Sekarang,
kamu hanya ada pada sebuah pilihan. Melanjutkan hidup. Menyelesaikan apa yang
sudah kamu mulai. Menikmati konsekuensi dari sebuah pilihan yang sudah kamu
ambil. Belajar untuk bertanggungjawab dengan sebuah pilihan. Belajar untuk
percaya bahwa semua akan indah pada waktunya meski itu tidaklah mudah. Belajar
untuk pass it by yourself. Karena
kamu sudah memilih. Dan pilihanmu yang memaksamu untuk melalui keadaan seperti
sekarang ini.
Memulai
untuk sebuah pijakan yang baru memang tidaklah mudah. Tapi ingat, pilihan hidup
adalah pilihan diri sendiri, dan belajarlah untuk bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Melangkah untuk
memperbaiki pijakan yang lalu, adalah pilihan yang terbaik untuk bangkit dari
sebuah keterpurukan. Belajaar... belajaar.. dan belajaar.. Belajarlah untuk
lebih baik. J
Notes :
Remember thiis song.
“Hidupmuu indah bila kau tauu.. jalan mana yang benar..
Harapan ada,, harapan ada.. bila kau percaya.. J”
With Love..
Nino_