Selasa, 08 Mei 2012

Pertemuan yang Salah

Kembali menikmati lembaran naskah kehidupan yang ke sekian. sampai akhirnya tersadar, tidak ada yang abadi dan tidak ada yang bisa dipercaya.

Ada kecewa saat melintasi malam panjang dipenghujung hari minggu kemarin. Yahh.. aku kecewa karena akhirnya kembali dipertemukan dengan sebuah pertemuan yang salah. Pertemuan salah yang mempertemukankuu kembali dengan dirinya. Dirinya yang sedang asyik mencicipi kisah yang romantis dengan sang tua.

Seharusnya saya senang, karena bisa kembali bertemu dengan sisa kenangan indah, hanya saja kecewa lebih banyak menyelinap dan memenuhi hati. Mungkin karena pertemuan kita salah. Agh.. tapi kuu rasa bukan. Karena kita memang sudah dan harus bertemu. Hanya saja pada sebuah lembaran naskah yang salah. Kita berontak untuk saling bertemu, kembali bercakap dan mencoba untuk mengembalikan waktu disaat kita masih satu.

Tapi entah, kecewa masih sangat setia menggerogoti.
Seperti katakuu, seharusnya saya senang. Tapi ternyata saya malahan kecewa dan berfikir kalau saya adalah salah satu dari sekian orang jahat yang ada. Orang jahat yang memikirkan perasaan dan kemauan diri sendiri tanpa melihat dan memikirkan perasaan orang lain.

Dan ternyata yang membuat kuu merasa kecewa adalah bahwa tak ada dari kalian yang bisa dipercaya. Dan dibalik kepercayaan atau kata 'percaya' yang selalu dielu-elukan itu ada sebuah kebohongan besar yang tak terbalaskan.

Namun, saya berterima kasih. Karena bisa dipertemukan denganmuu meski pada sebuah pertemuan yang salah, karena lewat itu, aku bisa belajar 'LAGI' tentang sebuah kepercayaan dan arti kepercayaan itu sendiri. Dan dengan itu juga, saya bisa kembali menegaskan pada hati dan berbisik lirih, "Hati-hati menitipkan rasamuu!"

Maaf, hanya saja sedang tidak ingin mengulang kisah kemarin.
Sudah tidak ingin bermain dengan sumpah serapah.