Kamis, 09 Agustus 2012

Malam, Aku Pamit!


“Sayangnya aku mempercayaimu lebih dari yang kau tahu.”

Memercayaimu sepenuhnya. Sampai kau berucap untuk melepaskan genggaman  tangan kita. Sempat berfikir kau hanya bercanda. Sampai akhirnya kau meyakinkanku. Kau memang ingin pergi. Batin Diah.

Aku terima. Untuk apa mempertahankan semuanya jika ternyata hati sudah tak ada rasa?

Jauh sebelum ini pun, aku sudah mendapatimu tak lagi sama. Kau pun berbeda. Dan sejak saat itu. Aku lebih memilih untuk meyakinkan hati, bersiaplah untuk segala kemungkinan terburuk.

Dibalik hangatnya malam  perlahan aku menarik selimut yang menutupi diriku dan dirimu!

“Aku pamit. Terima kasih untuk semua yg telah kau berikan selama ini. Dan maaf atas kesalahan yg pernah ku lakukan. Baik-baik yahh..”

Dan malam pun seolah mengiyakan keputusan itu. Mereka berpisah sesaat setelah bercumbu menikmati malam yang hangat. Mereka berpisah dalam diam setelah mengusaikan leguhan ternikmat yg pernah mereka cicipi.